BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki.
Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter
dan Patricia, 1997).
Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM)
yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia
pada saat memberikan perawatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar
daripada kebutuhan lainnya.Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi
sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan
dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Walaupun setiap orang
mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan
dasar manusia yang sama. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu
lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus
dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih
mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
manusia
Islam sangat menganjurkan sekali umatnya agar mau
mengenali dan memahami keberadaan dirinya. Dengan pengenalan dan pemahaman atas
keberadaan dirinya akan menjadi modal dasar dalam mengantarkan manusia
membangun jati dirinya sesuai konsep yang kehendaki pencipta_Nya dan yang pasti
sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Pandangan tertentu tentang manusia juga
akan mewarnai cara bagaimana kita bersikap, memperlakukan orang lain serta
menentukan corak hubungan antara satu implikasi praktis dalam kehidupan social.
Mengingat pentingnya pengertian dan pandangan tentang manusia, maka uraian ini
akan mengungkapkan suatu wawasan tentang manusia berdasarkan studi yang telah
dikemukakan oleh para ahli :
1. D.C.
Mulder
Manusia
adalah makhluk yang berakal, akallah yang menjadi pembeda pokok antara manusia
dengan binatang , akallah yang menjadi dasar dari segala kebudayaan.
2. Aristoteles
Manusia adalah hewan berakal sehat yang mengeluarkan
pendapatnya dan berbicara berdasarkan akal pikiran.
3. Abbas
Muhmud El-Aqqad
Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan
sifat-sifat ketuhanan.
Pada akhirnya dengan bertitik tolak dari definisi
dan penjelasan di atas itu akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa:
a. Manusia
adalah sejenis hewan juga.
b. Manusia
memiliki perbedaan tertentu disbanding dengan hewan lainnya. Ditinjau dari segi
jasmaniah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah mendasar dan asasi.
Keistimewaan rohaniah manusia dibandingkan dengan hewan terlihat dalam kenyataan, bahwa manusia
adalah makhluk yang berfikir berpolitik, berbudaya , beragama, memiliki
kebebasan, sadar diri, memiliki norma dan tukang bertanya (human curioesity)[1].
Ada acuan dasar yang wajib dijadikan sebagai
petunjuk dalam membangun suatu pemahaman tentang manusia, yaitu Al-Qur’an.
Sementara pengertian manusia dalam buku Ismail Thoib
adalah sosok makhluk yang diciptakan.Untuk memahami ciptaan ini, maka harus
dikonsultasikan kepada penciptanya, yaitu Allah SWT.Islam juga menganjurkan
agar manusia memahami dirinya sendiri.
Sebagaimana yang diberitakan oleh Al-Qur’an, manusia
adalah makhluk Tuhan yang diciptakan, yakni ciptakan dari tidak ada menjadi
ada. Seperti firman Allah yang berbunyi :
wurr&ãà2õtß`»|¡RM}$#$¯Rr&çm»oYø)n=yz`ÏBã@ö6s%óOs9urà7t$\«øx©ÇÏÐÈ
Artinya:
Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa Sesungguhnya Kami telah
menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali. (Qs. Maryam:67)
Dalam Al-Qur’an ada tiga istilah kunci untuk mengacu
pada makna pokok manusia, yakni al-basyar,
al-insan, dan al-nas.Al-basyar
memberi refrensi pada manusia sebagai makhluk biologis. Konsep al-insan
ditunjukkan sebagai prototype manusia sebagai makhluk psikologis, yakni
manusia yang dapat menunjukkan esensi kemanusiaannya secara pribadi sebagai
khalifah dan pemikul amanah, seperti firman Allah yang berbunyi:
öNs9r&ts?¨br&©!$#tAtRr&z`ÏBÏä!$yJ¡¡9$#[ä!$tB¼çms3n=|¡syìÎ6»oYtÎûÇÚöF{$#¢OèOßlÌøä¾ÏmÎ/%Yæöy$¸ÿÎ=tGøC¼çmçRºuqø9r&§NèOùßkÎgtçm1utIsù#vxÿóÁãB¢OèO¼ã&é#yèøgs$¸J»sÜãm4¨bÎ)ÎûÏ9ºs3tø.Ï%s!Í<'rT{É=»t7ø9F{$#ÇËÊÈ.
Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari
langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian
ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu
menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya
hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.(Qs. Al-Zummar:21)
Sementara itu, al-nas
merupakan konsep yang mengacu kepada manusia sebagai makhluk social.Al-Qur’an
banyak menggambarkan menggunakan konsep al-nas
untuk menggambarkan manusia dalam kualitas rendah dari segi ilmu maupun iman,
tidak bersyukur kepada Allah, melalaikan ayat-ayat Allah[2].
Seperti dalam firman Allah yang berbunyi:.
z`ÏBurĨ$¨Y9$#`tBãAqà)t$¨YtB#uä«!$$Î/ÏQöquø9$$Î/urÌÅzFy$#$tBurNèdtûüÏYÏB÷sßJÎ/ÇÑÈ
Artinya:
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian padahal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.(Qs.
Al-Baqarah:8)
B. Teori
dan Kebutuhan Dasar Manusia
MenurutChaplin (2002), kebutuhan sebagai: (1) satu
substansi seluler yang harus dimiliki oleh organisme, agar organisme tersebut
dapat tetap sehat; (2) lebih umum, segala kekurangan , ketiadaan, atau
ketidaksempurnaan yang dirasakan seseorang, sehingga merusak kesejahteraan[3].
Setiap individu memiliki kebutuhan karena ia tumbuh
dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan social psikologis yang lebih
sempurna dalam kehidupannya.
Pada bayi, perilakunya didominasi oleh
kebutuhan-kebutuhan biologis, yakni kebutuhan untuk mempertahankan diri.
Kebutuhan ini disebut defincienci need
artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang diperlukan untuk hidup. Kemudian
pada masa kehidupan berikutnya, muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri. Berkembangnya
kebutuhan ini terjadi karena pengaruh
factor lingkungan dan factor belajar, seperti kebutuhan akan cinta kasih,
kebutuhan untuk memiliki, kebutuhan harga diri, kebutuhan akan kebebasan,
kebutuhan untuk berhasil, dan muncul kebutuhan untuk bersaing dengan orang lain[4].
Dalam buku Muhammad Ali, kebutuhan dasar manusia
dibagi menjadi 8, yaitu:
- Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara
fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, sandang, tempat tinggal, seks,
tidur, dan oksigen. Kebutuhan ini muncul dari aspek jasmaniah manusia dengan
terpenuhinya kebutuhan ini, maka kehidupan manusia dapat dipertahankan dan
berkembang.baik secara individual ataupun spesies (jenis mahluk). Berkembangnya
maksudnya, manusia dapat mengembangkan keturunannya. Allah SWT berfirman:
*ßNºt$Î!ºuqø9$#urz`÷èÅÊöã£`èdy»s9÷rr&Èû÷,s!öqymÈû÷ün=ÏB%x.(ô`yJÏ9y#ur&br&¨LÉêãsptã$|ʧ9$#4n?tãurÏqä9öqpRùQ$#¼ã&s!£`ßgè%øÍ£`åkèEuqó¡Ï.urÅ$rã÷èpRùQ$$Î/4wß#¯=s3è?ë§øÿtRwÎ)$ygyèóãr4w§!$Òè?8ot$Î!ºur$ydÏ$s!uqÎ/wur×qä9öqtB¼çm©9¾ÍnÏ$s!uqÎ/4n?tãurÏ^Í#uqø9$#ã@÷VÏBy7Ï9ºs3÷bÎ*sù#y#ur&»w$|ÁÏù`tã<Ú#ts?$uKåk÷]ÏiB9ãr$t±s?urxsùyy$oYã_$yJÍkön=tã3÷bÎ)uröN?ur&br&(#þqãèÅÊ÷tIó¡n@ö/ä.y»s9÷rr&xsùyy$uZã_ö/ä3øn=tæ#sÎ)NçFôJ¯=y!$¨BLäêøs?#uäÅ$rá÷èpRùQ$$Î/3(#qà)¨?$#ur©!$#(#þqßJn=ôã$#ur¨br&©!$#$oÿÏ3tbqè=uK÷ès?×ÅÁt/ÇËÌÌÈ
Artinya:Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya
selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan
kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf.
seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena
anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih
(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak
ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat
apa yang kamu kerjakan.
Rasulullah saw yang bersabda : “Anak Adam tidak
mempunyai kebutuhan selain dari sepotong roti untuk menghilangkan laparnya,
seteguk air untuk meredakan dahaganya dan sepotong pakaian untuk menutup
‘auratnya. Dan lebih dari itu adalah keutamaan.”
- Kebutuhan Rasa Aman
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi akan muncul
pada diri seseorang kebutuhan akan rasa aman. Dengan adanya keamanan, maka
kehidupan dapat dipertahankan.
- Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
Setiap manusia sesungguhnya merasakan kebutuhan yang
mendalam akan rasa cinta dan kasih sayang dari orang lain dan kepada orang
lain. Kebutuhan ini disebabkan akibat adanya supra rasional, perasaan, dan
emosional yang bersumber dari dimensi qalb.Dengan sifat perasaan ini, manusia
selalu ingin merasakan perasaan yang menyenangkan.
- Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan akan
peghargaan dari orang lain.
- Kebutuhan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai
suatu proses pencarian makna (Erick Fromm, 1969). Karena merupakan proses
pencarian makna maka didalamnya mengandung hasrat untuk memahami, menyusun,
mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna serta
membangun suatu system nilai.
- Kebutuhan Estetik
Kebutuhan estetik berkorelasi dengan gambaran diri
seseorang.Mereka yang tidak lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang yang
terbelengggu oleh gambaran diri mereka yang rendah.
- Kebutuhan akan Pertumbuhan
Kebutuhan yang sama sekali baru dan termasuk
kategori yang lebih tinggi yang kemudian dilikiskan sebagai kebutuhan akan
pertumbuhan atau dikenal dengan Being
Values.
uqèdÏ%©!$#Nà6s)n=s{`ÏiB5>#tè?§NèO`ÏB7pxÿõÜR§NèOô`ÏB7ps)n=tæ§NèOöNä3ã_ÌøäWxøÿÏÛ§NèO(#þqäóè=ö7tFÏ9öNà2£ä©r&¢OèO(#qçRqä3tFÏ9%Y{qãä©4Nä3ZÏBur`¨B4¯ûuqtGã`ÏBã@ö6s%((#þqäóè=ö7tFÏ9urWxy_r&wK|¡BöNà6¯=yès9urcqè=É)÷ès?ÇÏÐÈ
Artinya:Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah
kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya
kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai
tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya).(Qs. Al-Mu’min:67)
- kebutuhan Aktualisasi Diri
kebutuhan aktualisasi diri merupakan salah satu
aspek yang sangat penting dalam teori motivasikebutuhan. Perwujudan (aktualisasi
diri) sudah menjadi keberadaan manusia di bumi sebagai wakil Allah.Untuk
mewujudkan fungsi khalifah, manusia telah dibekali dengan potensi.Potensi
utama, dalam hal ini adalah al-ruh yang berasal dari Allah. Upaya mewujudkan
potensi, ia selalu berusaha untuk mengaktualisasi diri sebagai khalifah[5].
Namun Mif Baihaqi mengatakan didalam bukunya bahwa
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa
memiliki, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan kognitif(kebutuhan akan pengetahuan
dan pemahaman),rasulullah saw bersabda: “mencari ilmu adalah kewajiban atas
setiap muslim dan muslimah” (hr thabrani), kebutuhan estetis, kebutuhan
mencapai aktualisasi diri bukan kebutuhan dasar manusia melainkan teori
kebutuhan.
Menurut Lewis (1993), kegiatan remaja atau manusia
itu didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan
jasmaniah
2. Kebutuhan
psikologi
3. Kebutuhan
ekonomi
Rasulullah
SAW bersabda : “Mulailah memberi nafkah dari orang-orang yang menjadi
tanggunganmu, ibumu, ayahmu, saudara laki-lakimu dan saudara perempuanmu,
kemudian kerabatmu yang jauh, kerabatmu yang jauh, kerabatmu yang jauh.”
4. Kebutuhan
social
5. Kebutuhan
politik
6. Kebutuhan
penghargaan
7. Kebutuhan
aktualisasi diri.
Dalam buku Desmita, kebutuhan dasar manusia dibagi
menjadi 5, yaitu:
1.
Physiological
needs (kebutuhan-kebutuhan fisiologis).
2.
Need
for self-security and security (kebutuhan akan
rasa aman dan perlindungan).
3.
Need
for love and belongingness (kebutuhan akan rasa
kasih sayang dan memiliki).
4.
Need
for self-esteem (kebutuhan akan rasa harga diri).
Muhammad Alim mengatakan didalam bukunya bahwa kebutuhan dasar manusia secara umum
dibagi menjadi dua kebutuhan, yaitu kebutuhan spiritual dan kebutuhan material.
Pada hakikatnya agama memiliki dua keistimewaan, yaitu agama sebagai kebutuhan
fitri dan emosional manusia. Dengan demikian sesungguhnya kebutuhan manusia
terhadap agama pada umumnya dan kepadaislam pada khususnya, bukanlah merupakan
kebutuhan sekunder (sampingan) melainkan kebutuhan primer (dasar) yang
berhubungan erat dengan substansi kehidupan manusia.
Kebutuhan akan adanya Tuhan merupakan manifestasidari
sikap kegamaan yang utama. Akan semakin dirasakan pada saat rasa kasih sayang,
rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas dan rasa sukses manusia mulai terancam.
Dan apabila salah satu dari kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, orang
akan menjadi gelisah dan berada dalam ketegangan, kegelisahan dan keatakan tegangan
itu dapat mendorong orang melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
ketidaknyamanan itu bisa hilang[7].
Sedangkan menurut Jalaluddin didalam bukunya
mengatakan bahwa kebutuhan dasar manusia adalah sebagai berikut:
1. kebutuhan
Individual yang terdiri dari:
a. homoestatis,
yaitu kebutuhan yang dituntut tubuh dalam proses penyesuaian diri dengan
lingkungan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan tubuh akan zat, protein, air,
garam, mineral, vitamin, oksigen.
b. Regulasi
temperature adalah penyesuaian tubuh dalam usaha mengatasi kebutuhan akan
perubahan temperature badan.
c. Tidur
merupakan kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi manusia agar terhindar dari
gejala halusinasi.
d. Lapar
adalah kebutuhan biologis yang harus dipenuhi
untuk membangkitkan energy tubuh sebagai organis.
e. Seks
merupakan kebutuhan seks sebagai salah satu kebutuhan yang timbul dari dorongan
mempertahankan jenis. Kebutuhan ini sebagai kebutuhan vital bagi manusia. Untuk
memnuhi kebutuhan seks maka manusia dianjurkan untuk menukah, seperti yang
terdapat dalam firman Allah yang berbuyi:
(#qßsÅ3Rr&ur4yJ»tF{$#óOä3ZÏBtûüÅsÎ=»¢Á9$#urô`ÏBö/ä.Ï$t6ÏãöNà6ͬ!$tBÎ)ur4bÎ)(#qçRqä3tuä!#ts)èùãNÎgÏYøóãª!$#`ÏB¾Ï&Î#ôÒsù3ª!$#urììźurÒOÎ=tæÇÌËÈ
Artinya:
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.[1035]
Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita- wanita yang tidak
bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.(Qs. An-Nur:32).
¨@Ïmé&öNà6s9s's#øs9ÏQ$uÅ_Á9$#ß]sù§9$#4n<Î)öNä3ͬ!$|¡ÎS4£`èdÓ¨$t6Ï9öNä3©9öNçFRr&urÓ¨$t6Ï9£`ßg©93zNÎ=tæª!$#öNà6¯Rr&óOçGYä.cqçR$tFørBöNà6|¡àÿRr&z>$tGsùöNä3øn=tæ$xÿtãuröNä3Ytã(z`»t«ø9$$sù£`èdrçų»t/(#qäótFö/$#ur$tB|=tF2ª!$#öNä3s94(#qè=ä.ur(#qç/uõ°$#ur4Ó®Lymtû¨üt7oKtãNä3s9äÝøsø:$#âÙuö/F{$#z`ÏBÅÝøsø:$#ÏuqóF{$#z`ÏBÌôfxÿø9$#(¢OèO(#qJÏ?r&tP$uÅ_Á9$#n<Î)È@ø©9$#4wur Æèdrçų»t7è?óOçFRr&urtbqàÿÅ3»tãÎûÏÉf»|¡yJø9$#3y7ù=Ï?ßrßãn«!$#xsù$ydqç/tø)s?3y7Ï9ºxx.ÚúÎiüt6ãª!$#¾ÏmÏG»t#uäĨ$¨Y=Ï9óOßg¯=yès9cqà)GtÇÊÑÐÈ
Artinya:
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.
Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan
ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga
terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah,
Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada manusia, supaya mereka bertakwa.[115] I'tikaf ialah berada dalam mesjid
dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.(Qs. Al-Baqarah:187)
2. Kebutuhan
Sosial yang terdiri dari:
a. Pujian
dan binaan
b. Kekuasaan
dan mengalah
c. Pergaulan
d. Imitasi
dan simpati
e. Perhatian
3. Kebutuhan
Manusia akan Agama
Manusia
disebut sebagai makhluk yang beragama (homo
religious). Dimanapun manusia berada dan bagaimanapun mereka hidup, baik
secara kelompok atau sendiri-sendiri terdorong
untuk berbuat dengan memperagakan diridalam bentuk pengabdian kepada Dzat Yang
Maha Tinggi[8].
Kebutuhan terhadap agama juga
pernah ditelusuri melalui kajian ilmiah yang dilakukan oleh para ahli antara
lain oleh Dr. Howard Clinebell seperti dikutip oleh Dadang Hawari. Howerd
mengiventarisasi 9 buah kebutuhan dasar spiritual manusia, yaitu:
- Kebutuhan akan kepercayaan dasar yang senantiasa secara teratur terus-menerus diulang guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah.
- Kebutuhan akan makna hidup, tujuan hidup dalam pembangunan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang dengan Tuhannya dan dengan sesame manusia serta alam sekitar.
- Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dalam hidup keseharian.
- Kebutuhan akan pengisian keimanan dengan selalu secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan.
- Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan berdosa.
- Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri, di sinilah pentingnya Agama agar derajat dan martabat manusia tetap pada fitrahnya. Untuk mengkhususkan artin fitrah hendaklah memperhatikan maksud firman Allah SWT sebagai berikut:
óOÏ%r'sùy7ygô_urÈûïÏe$#Ï9$ZÿÏZym4|NtôÜÏù«!$#ÓÉL©9$#tsÜsù}¨$¨Z9$#$pkön=tæ4w@Ïö7s?È,ù=yÜÏ9«!$#4Ï9ºsÚúïÏe$!$#ÞOÍhs)ø9$# ÆÅ3»s9urusYò2r&Ĩ$¨Z9$#wtbqßJn=ôètÇÌÉÈ
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui[1168],[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah.
manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau
ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak
beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
- Kebutuhan akan rasa aman terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. Dengan adanya kebutuhan ini melahirkan adanya kepercayaan terhadap hari kiamat.
- Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesame manusia. Dengan kata lain, manusia harus menjalin hubungan dengan makhluk Tuhan yang lain.
- Kebutuhan akan bermasyarakat yang syarat dengan nilai-nilai religiusitas[9].
Bollinger
juga mengatakan, bahwa kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan spiritual,
dimana kebutuhan spiritual ini adalah kebutuhan terdalam dari diri seseorang
yang apabila terpenuhi individu akan menemukan identitas dan makna hidup yang
penuh arti [10].
C. Faktor
yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan antara lain :
1. penyakit
Saat
seseorang dalam kondisi sakit, ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri,
dengan demikian dia bergantung pada orang lain.
2. Hubungan yang berarti
Hubungan
yang baik dalam keluarga dapat membantu menyadari dan mengembangkan cara yang
sehat untuk memenuhi kebutuhan.
3. Konsep Diri
Individu dengan konsep diri yang
positif , akan mudah mengenali dan memenuhi kebutuhan serta mengembangkan cara
sehat.
4. Tahap Pengembangan
Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks didalam suatu pola yang teratur dan dapat diprediksi ,sebagai hasil
dari pematangan.
5. Stuktur Keluarga
Stuktur
keluarga dapat mempengaruhi cara klien memuaskan kebutuhannya.
.
D. Kebutuhan
Peserta Didik dan Remaja
Tingkah laku individu merupakan perwujudan dari
golongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.Kebutuhan ini merupakan inti
kodrat manusia.Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kegiatan belajar di
sekolah pada prinsipnya juga merupakan manifestasi pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan individu.Oleh sebab it, seorang guru perlu mengenal dan
memahami jenis dan tingkat kebutuhan peserta didiknya, sehingga dapat membantu
dan memahami kebutuhan-kebutuhan mereka melalui berbagai aktivitas
kependidikan, termasuk aktivitas pembelajaran.Disamping itu, dengan mengenal
kebutuhan-kebutuhan peserta didik, guru dapat memberi pelajaran setepat
mungkin, sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.
Beberapa kebutuhan peserta didik yang perlu mendapat
perhatian dari guru, di antaranya:
1. Kebutuhan
jasmaniah
Kebutuhan
jasmaniah merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang bersifat instinktif dan
tidak dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah
peserta didik perlu mendapat perhatian dari guru di sekolah antara lain: makan,
minum, pakaian, oksigen, istirahat, kesehatan jasmani, gerak-gerak jasmani,
serta terhindar dari berbagai ancaman.
Upaya-upaya
yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah, seperti:
a. Memberi
pemahaman terhadap peserta didik tentang pentingnya pola hidup sehat dan
teratur.
b. Menanamkan
kesadaran kepada peserta didik untuk mengosumsi
makanan-makanan yang mengandung gizi dan vitamin tinggi.
c. Memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk beristirahat.
d. Memberi
pendidikan jasmani dan latihan-latihan
fisik, seperti berolah raga.
e. Mengatur
tempat duduk peserta didik di dalam kelas sesuai dengan kondisi fisik mereka
masing-masing.
2. Kebutuhan
akan rasa aman
Rasa
aman merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan peserta didik,
terutama rasa aman di dalam kelas dan sekolah.Setiap siswa yang datang
kesekolah sangat mendambakan suasana sekolah atau kelas yang aman, nyaman, dan
teratur, serta terhindar dari kebisingan dan berbagai situasi yang mengancam.
3. Kebutuhan
akan kasih sayang
Semua
peserta didik sangat membutuhkan kasih saying, baik dari orang tua, guru,
teman-teman sekolah dan dari orang-orang yang berda disekitarnya. Peserta didik
yang mendapatkan kasih saying akan, senang, betah, dan bahagia berada di dalam
kelas, serta memiliki motifasi untuk berpartisipaasi aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
4. Kebutuhan
akan rasa bebas
Peserta
didik juga memiliki kebutuhan untuk merasa bebas. Guru harus memberi kebebasan
kepada peserta didik dalam batas-batas kewajaran dan tidak membahayakan. Mereka
harus diberi kesempatan dan bantuan secara memadai untuk mendapatkan kebebasan.
5. Kebutuhan
akan rasa sukses
Peserta
didik menginginkan agar setiap usaha yang dilakukannya di sekolah, terutama
dalam bidang akademis berhasil dengan baik. Peserta didik akanmerasa senang dan
puas apabila pekerjaan yang dilakukannya berhasil, dan merasa kecewa apabila
tidak berhasil[11].
Sedangkan menurut Enung Fatimah di dalam bukunya bahwa
kebutuha peserta didik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan
organic, yaitu makan, minum, bernafas, seks
2. Kebutuhan
emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak
lain.
3. Kebutuhan
berprestasi yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki dan sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis.
4. Kebutuhan
untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis[12].
Menurut
Mulyani dalam bukunya, kebutuhan yang dominan dalam peserta didik adalah:
1. Need for Affiliation (n
Aff),adalah kebutuhan untuk berhubungan
dengan orang lain seperti teman sebaya, setia kawan, berpartisipasi dalam
kelompok, sebaya, kebutuhan membentuk persahabatan baru. Pada usia remaja
kebutuhan untuk membentuk kelompok ini terkadang menimbulkan masalah dengan
terbentuknya gang atau lekompok yang saling bertentangan antara satu kelompok
dengan kelompok yang lain.
2. need for Agression (n
Agg), yaitu kebutuhan untuk melakukan
tindakan kekerasan, menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya, mengancam
orang lain secara terbuka, mempermainkan orang lain. Dorongan ini menyebabkan
remaja senang tawuran/perkelahian.
3. Autonomi Needs (n Aut),
yaitu kebutuhan untuk bertindak secara mandiri, bebas dalam mengambil keputusan,
menghindari tanggung jawab atau tugas dari orang lain. Anak remaja senang
menentang pendapat orang tuanya sendiri.
4. Counteraction, yaitu
kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yang telah mapan, remaja
senantiasa ingin berbeda pendapat dengan orang orang tuanya, atau bahkan dengan
gurunya di sekolah.
5. Need for Dominance (n
Dom), yaitu kebutuhan untuk mengusai
lingkungan manusia, membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin
kelompoknya.
6. Exhibition (N Exh),
yaitu kebutuhan untuk memamerkan diri, menarik perhatian orang lain. Pada masa
remaja inilah umumnya remaja biasa menggunakan bahasa prokem yang hanya
dipahami oleh kelompoknya sendiri.
7. Sex, yaitu
kebutuhan untuk membangun hubungan yang bersifat erotis. Tanpa pengawasan yang
terarah remaja sering terjerumus ke dalam perilaku seks bebas[13].
Oemar
Hamalik mengatakan bahwa kebutuhan dasar remaja, dibagi menjadi 3:
1. Kebutuhan
umum manusia
Baik
anak-anak, orang dewasa, maupun para remaja merasakan kebutuhan untuk mencintai
dan dicintai, ingin memiliki pengalaman-pengalaman baru, ingin menjadi
seseorang yang berdiri sendiri, dan ingin memuaskan kebutuhan-kebutuhan
jasmaniah.Pada masa remaja beberapa kebutuhan ini lebih intensif.Para remaja
membutuhkan pengalaman-pengalaman baru.
2. Kebutuhan
akan Identitas
Menurut
penelitian Ericson, Eisenberg, Glasser, Mead, Shore, Masimo, identitas
merupakan kebutuhan yang sangat besar pada para remaja.Meraka ingin memiliki
sesuatu, ingin berbeda, ingin dikenal, dan ingin merasakan kehadirannya. Banyak
perasaan tidak berharga yang dirasakan para remaja dapat dihindarkan dengan
cara memberi mereka tanggung jawab tertentu sehingga mereka merasa dirinya
penting.
3. Kebutuhan
akan Bantuan Orang Dewasa
Pertumbuhan
berciri kemajuan dan kemunduran.Pada suatu saat para remaja ingin mempertahan
haknya untuk bertindak berdasarkan keputusannya sendiri tanpa campur tangan
orang dewasa. Pada saat lain mereka membutuhkan nasihat serta bimbingan dan
penyuluhan orang dewasa[14].
[1] Muhammad Alim, Pendidikan
Agama Islam, (Bandung:PT Rosdakarya, 2006), hlm 59-63
[2] Ismail Thoib, Wacana Baru
Pendidikan, (Yogyakarta:Lengge Printika, 2008), hlm 4-10
[3] Desmita, Psikologi
Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 59
[4] Enung Fatimah, Psikologi
Perkembangan, (Bandung:Pustaka Setia, 2006), hlm 129-137
[5] Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja, (Jakarta:Bumi
Aksara, 2012), hlm 154-158
[6] Desmita, Psikologi
Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 62-65
[7] Muhammad Alim, Pendidikan
Agama Islam, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 47-48
[8] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada, 2010), hlm 86-102
[9] Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta:Kalam
Mulia, 2009), hlm 47-49
[10] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm 264-265
[11] Desmita, Psikologi Peserta
Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 67-71
[12] Enung Fatimah, Psikologi
Perkembangan, (Bandung:Pusaka Setia, 2006), hlm 138
[13] Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2009),
hlm 4.31-4.32
[14] Oemar Hamalik, Psikologi
Belajar dan Mengajar, (Bandung:Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm 118-119
Casino Roll
BalasHapusJoin Casino casino-roll.com Roll Online 바카라 사이트 Casino poormansguidetocasinogambling.com Roll https://sol.edu.kg/ 2021 apr casino