Sabtu, 02 Mei 2015

makalah psikologi perkembangan tentang kebutuhan dasar manusia



BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997).
Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya.Oleh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya, orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk meningkatkan harga diri.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian manusia
Islam sangat menganjurkan sekali umatnya agar mau mengenali dan memahami keberadaan dirinya. Dengan pengenalan dan pemahaman atas keberadaan dirinya akan menjadi modal dasar dalam mengantarkan manusia membangun jati dirinya sesuai konsep yang kehendaki pencipta_Nya dan yang pasti sesuai dengan kebutuhan hidup manusia. Pandangan tertentu tentang manusia juga akan mewarnai cara bagaimana kita bersikap, memperlakukan orang lain serta menentukan corak hubungan antara satu implikasi praktis dalam kehidupan social. Mengingat pentingnya pengertian dan pandangan tentang manusia, maka uraian ini akan mengungkapkan suatu wawasan tentang manusia berdasarkan studi yang telah dikemukakan oleh para ahli :
1.      D.C. Mulder
Manusia adalah makhluk yang berakal, akallah yang menjadi pembeda pokok antara manusia dengan binatang , akallah yang menjadi dasar dari segala kebudayaan.
2.      Aristoteles
Manusia  adalah hewan berakal sehat yang mengeluarkan pendapatnya dan berbicara berdasarkan akal pikiran.
3.      Abbas Muhmud El-Aqqad
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.


Pada akhirnya dengan bertitik tolak dari definisi dan penjelasan di atas itu akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa:
a.       Manusia adalah sejenis hewan juga.
b.      Manusia memiliki perbedaan tertentu disbanding dengan hewan lainnya. Ditinjau dari segi jasmaniah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah mendasar dan asasi. Keistimewaan rohaniah manusia dibandingkan dengan  hewan terlihat dalam kenyataan, bahwa manusia adalah makhluk yang berfikir berpolitik, berbudaya , beragama, memiliki kebebasan, sadar diri, memiliki norma dan tukang bertanya (human curioesity)[1].
Ada acuan dasar yang wajib dijadikan sebagai petunjuk dalam membangun suatu pemahaman tentang manusia, yaitu Al-Qur’an.
Sementara pengertian manusia dalam buku Ismail Thoib adalah sosok makhluk yang diciptakan.Untuk memahami ciptaan ini, maka harus dikonsultasikan kepada penciptanya, yaitu Allah SWT.Islam juga menganjurkan agar manusia memahami dirinya sendiri.
Sebagaimana yang diberitakan oleh Al-Qur’an, manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan, yakni ciptakan dari tidak ada menjadi ada. Seperti firman Allah yang berbunyi :
Ÿwurr&ãà2õtƒß`»|¡RM}$#$¯Rr&çm»oYø)n=yz`ÏBã@ö6s%óOs9urà7tƒ$\«øx©ÇÏÐÈ
Artinya: Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali. (Qs. Maryam:67)
Dalam Al-Qur’an ada tiga istilah kunci untuk mengacu pada makna pokok manusia, yakni al-basyar, al-insan, dan al-nas.Al-basyar memberi refrensi pada manusia sebagai makhluk biologis. Konsep al-insan  ditunjukkan sebagai prototype manusia sebagai makhluk psikologis, yakni manusia yang dapat menunjukkan esensi kemanusiaannya secara pribadi sebagai khalifah dan pemikul amanah, seperti firman Allah yang berbunyi:
öNs9r&ts?¨br&©!$#tAtRr&z`ÏBÏä!$yJ¡¡9$#[ä!$tB¼çms3n=|¡syìÎ6»oYtƒÎûÇÚöF{$#¢OèOßl̍øƒä¾ÏmÎ/%Yæöy$¸ÿÎ=tGøƒC¼çmçRºuqø9r&§NèOùßkŠÎgtƒçm1uŽtIsù#vxÿóÁãB¢OèO¼ã&é#yèøgs$¸J»sÜãm4¨bÎ)ÎûšÏ9ºsŒ3tø.Ï%s!Í<'rT{É=»t7ø9F{$#ÇËÊÈ.
Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.(Qs. Al-Zummar:21)
Sementara itu, al-nas merupakan konsep yang mengacu kepada manusia sebagai makhluk social.Al-Qur’an banyak menggambarkan menggunakan konsep al-nas untuk menggambarkan manusia dalam kualitas rendah dari segi ilmu maupun iman, tidak bersyukur kepada Allah, melalaikan ayat-ayat Allah[2]. Seperti dalam firman Allah yang berbunyi:.
z`ÏBurĨ$¨Y9$#`tBãAqà)tƒ$¨YtB#uä«!$$Î/ÏQöquø9$$Î/ur̍ÅzFy$#$tBurNèdtûüÏYÏB÷sßJÎ/ÇÑÈ
Artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian padahal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.(Qs. Al-Baqarah:8)
B.     Teori dan Kebutuhan Dasar Manusia
MenurutChaplin (2002), kebutuhan sebagai: (1) satu substansi seluler yang harus dimiliki oleh organisme, agar organisme tersebut dapat tetap sehat; (2) lebih umum, segala kekurangan , ketiadaan, atau ketidaksempurnaan yang dirasakan seseorang, sehingga merusak kesejahteraan[3].
Setiap individu memiliki kebutuhan karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan social psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya.
Pada bayi, perilakunya didominasi oleh kebutuhan-kebutuhan biologis, yakni kebutuhan untuk mempertahankan diri. Kebutuhan ini disebut defincienci need artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan memang diperlukan untuk hidup. Kemudian pada masa kehidupan berikutnya, muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri. Berkembangnya kebutuhan ini terjadi karena  pengaruh factor lingkungan dan factor belajar, seperti kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memiliki, kebutuhan harga diri, kebutuhan akan kebebasan, kebutuhan untuk berhasil, dan muncul kebutuhan untuk bersaing dengan orang lain[4].
Dalam buku Muhammad Ali, kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi 8, yaitu:
  1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, sandang, tempat tinggal, seks, tidur, dan oksigen. Kebutuhan ini muncul dari aspek jasmaniah manusia dengan terpenuhinya kebutuhan ini, maka kehidupan manusia dapat dipertahankan dan berkembang.baik secara individual ataupun spesies (jenis mahluk). Berkembangnya maksudnya, manusia dapat mengembangkan keturunannya. Allah SWT berfirman:
*ßNºt$Î!ºuqø9$#urz`÷èÅÊöãƒ£`èdy»s9÷rr&Èû÷,s!öqymÈû÷ün=ÏB%x.(ô`yJÏ9yŠ#ur&br&¨LÉêãƒsptã$|ʧ9$#4n?tãurÏŠqä9öqpRùQ$#¼ã&s!£`ßgè%øÍ£`åkèEuqó¡Ï.urÅ$rã÷èpRùQ$$Î/4Ÿwß#¯=s3è?ë§øÿtRžwÎ)$ygyèóãr4Ÿw§!$ŸÒè?8ot$Î!ºur$ydÏ$s!uqÎ/Ÿwur׊qä9öqtB¼çm©9¾ÍnÏ$s!uqÎ/4n?tãurÏ^Í#uqø9$#ã@÷VÏBy7Ï9ºsŒ3÷bÎ*sù#yŠ#ur&»w$|ÁÏù`tã<Ú#ts?$uKåk÷]ÏiB9ãr$t±s?urŸxsùyy$oYã_$yJÍköŽn=tã3÷bÎ)uröN?Šur&br&(#þqãèÅÊ÷ŽtIó¡n@ö/ä.y»s9÷rr&Ÿxsùyy$uZã_ö/ä3øn=tæ#sŒÎ)NçFôJ¯=y!$¨BLäêøs?#uäÅ$rá÷èpRùQ$$Î/3(#qà)¨?$#ur©!$#(#þqßJn=ôã$#ur¨br&©!$#$oÿÏ3tbqè=uK÷ès?׎ÅÁt/ÇËÌÌÈ
Artinya:Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Rasulullah saw yang bersabda : “Anak Adam tidak mempunyai kebutuhan selain dari sepotong roti untuk menghilangkan laparnya, seteguk air untuk meredakan dahaganya dan sepotong pakaian untuk menutup ‘auratnya. Dan lebih dari itu adalah keutamaan.”
  1. Kebutuhan Rasa Aman
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi akan muncul pada diri seseorang kebutuhan akan rasa aman. Dengan adanya keamanan, maka kehidupan dapat dipertahankan.
  1. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
Setiap manusia sesungguhnya merasakan kebutuhan yang mendalam akan rasa cinta dan kasih sayang dari orang lain dan kepada orang lain. Kebutuhan ini disebabkan akibat adanya supra rasional, perasaan, dan emosional yang bersumber dari dimensi qalb.Dengan sifat perasaan ini, manusia selalu ingin merasakan perasaan yang menyenangkan.
  1. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan akan peghargaan dari orang lain.
  1. Kebutuhan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai suatu proses pencarian makna (Erick Fromm, 1969). Karena merupakan proses pencarian makna maka didalamnya mengandung hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna serta membangun suatu system nilai.
  1. Kebutuhan Estetik
Kebutuhan estetik berkorelasi dengan gambaran diri seseorang.Mereka yang tidak lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang yang terbelengggu oleh gambaran diri mereka yang rendah.
  1. Kebutuhan akan  Pertumbuhan
Kebutuhan yang sama sekali baru dan termasuk kategori yang lebih tinggi yang kemudian dilikiskan sebagai kebutuhan akan pertumbuhan atau dikenal dengan Being Values.
uqèdÏ%©!$#Nà6s)n=s{`ÏiB5>#tè?§NèO`ÏB7pxÿõÜœR§NèOô`ÏB7ps)n=tæ§NèOöNä3ã_̍øƒäWxøÿÏÛ§NèO(#þqäóè=ö7tFÏ9öNà2£ä©r&¢OèO(#qçRqä3tFÏ9%Y{qãŠä©4Nä3ZÏBur`¨B4¯ûuqtGãƒ`ÏBã@ö6s%((#þqäóè=ö7tFÏ9urWxy_r&wK|¡BöNà6¯=yès9uršcqè=É)÷ès?ÇÏÐÈ
Artinya:Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).(Qs. Al-Mu’min:67)
  1. kebutuhan Aktualisasi Diri
kebutuhan aktualisasi diri merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam teori motivasikebutuhan. Perwujudan (aktualisasi diri) sudah menjadi keberadaan manusia di bumi sebagai wakil Allah.Untuk mewujudkan fungsi khalifah, manusia telah dibekali dengan potensi.Potensi utama, dalam hal ini adalah al-ruh yang berasal dari Allah. Upaya mewujudkan potensi, ia selalu berusaha untuk mengaktualisasi diri sebagai khalifah[5].
Namun Mif Baihaqi mengatakan didalam bukunya bahwa kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan kognitif(kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman),rasulullah saw bersabda: “mencari ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim dan muslimah” (hr thabrani), kebutuhan estetis, kebutuhan mencapai aktualisasi diri bukan kebutuhan dasar manusia melainkan teori kebutuhan.
Menurut Lewis (1993), kegiatan remaja atau manusia itu didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu :
1.      Kebutuhan jasmaniah
2.      Kebutuhan psikologi
3.      Kebutuhan ekonomi
Rasulullah SAW bersabda : “Mulailah memberi nafkah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu, ibumu, ayahmu, saudara laki-lakimu dan saudara perempuanmu, kemudian kerabatmu yang jauh, kerabatmu yang jauh, kerabatmu yang jauh.”
4.      Kebutuhan social
5.      Kebutuhan politik
6.      Kebutuhan penghargaan
7.      Kebutuhan aktualisasi diri.
Dalam buku Desmita, kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi 5, yaitu:
1.      Physiological needs (kebutuhan-kebutuhan fisiologis).
2.      Need for self-security and security (kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan).
3.      Need for love and belongingness (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan memiliki).
4.      Need for self-esteem (kebutuhan akan rasa harga diri).
5.      Need for self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri)[6].


Muhammad Alim mengatakan didalam bukunya  bahwa kebutuhan dasar manusia secara umum dibagi menjadi dua kebutuhan, yaitu kebutuhan spiritual dan kebutuhan material. Pada hakikatnya agama memiliki dua keistimewaan, yaitu agama sebagai kebutuhan fitri dan emosional manusia. Dengan demikian sesungguhnya kebutuhan manusia terhadap agama pada umumnya dan kepadaislam pada khususnya, bukanlah merupakan kebutuhan sekunder (sampingan) melainkan kebutuhan primer (dasar) yang berhubungan erat dengan substansi kehidupan manusia.
Kebutuhan akan adanya Tuhan merupakan manifestasidari sikap kegamaan yang utama. Akan semakin dirasakan pada saat rasa kasih sayang, rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas dan rasa sukses manusia mulai terancam. Dan apabila salah satu dari kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, orang akan menjadi gelisah dan berada dalam ketegangan, kegelisahan dan keatakan tegangan itu dapat mendorong orang melakukan tindakan-tindakan tertentu agar ketidaknyamanan itu bisa hilang[7].
Sedangkan menurut Jalaluddin didalam bukunya mengatakan bahwa kebutuhan dasar manusia adalah sebagai berikut:
1.      kebutuhan Individual yang terdiri dari:
a.       homoestatis, yaitu kebutuhan yang dituntut tubuh dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan tubuh akan zat, protein, air, garam, mineral, vitamin, oksigen.
b.      Regulasi temperature adalah penyesuaian tubuh dalam usaha mengatasi kebutuhan akan perubahan temperature badan.
c.       Tidur merupakan kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi manusia agar terhindar dari gejala halusinasi.
d.      Lapar adalah kebutuhan biologis yang harus dipenuhi  untuk membangkitkan energy tubuh sebagai organis.
e.       Seks merupakan kebutuhan seks sebagai salah satu kebutuhan yang timbul dari dorongan mempertahankan jenis. Kebutuhan ini sebagai kebutuhan vital bagi manusia. Untuk memnuhi kebutuhan seks maka manusia dianjurkan untuk menukah, seperti yang terdapat dalam firman Allah yang berbuyi:
(#qßsÅ3Rr&ur4yJ»tƒF{$#óOä3ZÏBtûüÅsÎ=»¢Á9$#urô`ÏBö/ä.ÏŠ$t6ÏãöNà6ͬ!$tBÎ)ur4bÎ)(#qçRqä3tƒuä!#ts)èùãNÎgÏYøóリ!$#`ÏB¾Ï&Î#ôÒsù3ª!$#urììźurÒOŠÎ=tæÇÌËÈ
Artinya: Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.[1035] Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita- wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.(Qs. An-Nur:32).
¨@Ïmé&öNà6s9s's#øs9ÏQ$uŠÅ_Á9$#ß]sù§9$#4n<Î)öNä3ͬ!$|¡ÎS4£`èdÓ¨$t6Ï9öNä3©9öNçFRr&urÓ¨$t6Ï9£`ßg©93zNÎ=tæª!$#öNà6¯Rr&óOçGYä.šcqçR$tFøƒrBöNà6|¡àÿRr&z>$tGsùöNä3øn=tæ$xÿtãuröNä3Ytã(z`»t«ø9$$sù£`èdrçŽÅ³»t/(#qäótFö/$#ur$tB|=tFŸ2ª!$#öNä3s94(#qè=ä.ur(#qç/uŽõ°$#ur4Ó®Lymtû¨üt7oKtƒãNä3s9äÝøsƒø:$#âÙuö/F{$#z`ÏBÅÝøsƒø:$#ÏŠuqóF{$#z`ÏB̍ôfxÿø9$#(¢OèO(#qJÏ?r&tP$uÅ_Á9$#n<Î)È@øŠ©9$#4Ÿwur ÆèdrçŽÅ³»t7è?óOçFRr&urtbqàÿÅ3»tãÎûÏÉf»|¡yJø9$#3y7ù=Ï?ߊrßãn«!$#Ÿxsù$ydqç/tø)s?3y7Ï9ºxx.ÚúÎiüt6リ!$#¾ÏmÏG»tƒ#uäĨ$¨Y=Ï9óOßg¯=yès9šcqà)­GtƒÇÊÑÐÈ
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.[115] I'tikaf ialah berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.(Qs. Al-Baqarah:187)
2.      Kebutuhan Sosial yang terdiri dari:
a.       Pujian dan binaan
b.      Kekuasaan dan mengalah
c.       Pergaulan
d.      Imitasi dan simpati
e.       Perhatian
3.      Kebutuhan Manusia akan Agama
Manusia disebut sebagai makhluk yang beragama (homo religious). Dimanapun manusia berada dan bagaimanapun mereka hidup, baik secara kelompok atau sendiri-sendiri  terdorong untuk berbuat dengan memperagakan diridalam bentuk pengabdian kepada Dzat Yang Maha Tinggi[8].
Kebutuhan terhadap agama juga pernah ditelusuri melalui kajian ilmiah yang dilakukan oleh para ahli antara lain oleh Dr. Howard Clinebell seperti dikutip oleh Dadang Hawari. Howerd mengiventarisasi 9 buah kebutuhan dasar spiritual manusia, yaitu:
  1. Kebutuhan akan kepercayaan dasar yang senantiasa secara teratur terus-menerus diulang guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah.
  2. Kebutuhan akan makna hidup, tujuan hidup dalam pembangunan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang dengan Tuhannya dan dengan sesame manusia serta alam sekitar.
  3. Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dalam hidup keseharian.
  4. Kebutuhan akan pengisian keimanan dengan selalu secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan.
  5.  Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan berdosa.
  6. Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri, di sinilah pentingnya Agama agar derajat dan martabat manusia tetap pada fitrahnya. Untuk mengkhususkan artin fitrah hendaklah memperhatikan maksud firman Allah SWT sebagai berikut:
óOÏ%r'sùy7ygô_urÈûïÏe$#Ï9$ZÿÏZym4|NtôÜÏù«!$#ÓÉL©9$#tsÜsù}¨$¨Z9$#$pköŽn=tæ4ŸwŸ@ƒÏö7s?È,ù=yÜÏ9«!$#4šÏ9ºsŒÚúïÏe$!$#ÞOÍhŠs)ø9$# ÆÅ3»s9uruŽsYò2r&Ĩ$¨Z9$#ŸwtbqßJn=ôètƒÇÌÉÈ
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
  1. Kebutuhan akan rasa aman terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. Dengan adanya kebutuhan ini melahirkan adanya kepercayaan terhadap hari kiamat.
  2. Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi  dengan alam dan sesame manusia. Dengan kata lain, manusia harus menjalin hubungan dengan makhluk Tuhan yang lain.
  3. Kebutuhan akan bermasyarakat yang syarat dengan nilai-nilai religiusitas[9].
Bollinger juga mengatakan, bahwa kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan spiritual, dimana kebutuhan spiritual ini adalah kebutuhan terdalam dari diri seseorang yang apabila terpenuhi individu akan menemukan identitas dan makna hidup yang penuh arti [10].
C.     Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan antara lain :
1.      penyakit
Saat seseorang dalam kondisi sakit, ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan demikian dia bergantung pada orang lain.
2.      Hubungan yang berarti
Hubungan yang baik dalam keluarga dapat membantu menyadari dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
3.      Konsep Diri
            Individu dengan konsep diri yang positif , akan mudah mengenali dan memenuhi kebutuhan serta mengembangkan cara sehat.
4.      Tahap Pengembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks didalam suatu pola yang teratur dan dapat diprediksi ,sebagai hasil dari pematangan.
5.      Stuktur Keluarga
Stuktur keluarga dapat mempengaruhi cara klien memuaskan kebutuhannya.

.

D.    Kebutuhan Peserta Didik dan Remaja
Tingkah laku individu merupakan perwujudan dari golongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.Kebutuhan ini merupakan inti kodrat manusia.Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kegiatan belajar di sekolah pada prinsipnya juga merupakan manifestasi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu.Oleh sebab it, seorang guru perlu mengenal dan memahami jenis dan tingkat kebutuhan peserta didiknya, sehingga dapat membantu dan memahami kebutuhan-kebutuhan mereka melalui berbagai aktivitas kependidikan, termasuk aktivitas pembelajaran.Disamping itu, dengan mengenal kebutuhan-kebutuhan peserta didik, guru dapat memberi pelajaran setepat mungkin, sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.
Beberapa kebutuhan peserta didik yang perlu mendapat perhatian dari guru, di antaranya:
1.      Kebutuhan jasmaniah
Kebutuhan jasmaniah merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang bersifat instinktif dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan. Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah peserta didik perlu mendapat perhatian dari guru di sekolah antara lain: makan, minum, pakaian, oksigen, istirahat, kesehatan jasmani, gerak-gerak jasmani, serta terhindar dari berbagai ancaman.
Upaya-upaya yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah, seperti:
a.       Memberi pemahaman terhadap peserta didik tentang pentingnya pola hidup sehat dan teratur.
b.      Menanamkan kesadaran kepada peserta didik untuk mengosumsi makanan-makanan yang mengandung gizi dan vitamin tinggi.
c.       Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk beristirahat.
d.      Memberi pendidikan jasmani  dan latihan-latihan fisik, seperti berolah raga.
e.       Mengatur tempat duduk peserta didik di dalam kelas sesuai dengan kondisi fisik mereka masing-masing.
2.      Kebutuhan akan rasa aman
Rasa aman merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan peserta didik, terutama rasa aman di dalam kelas dan sekolah.Setiap siswa yang datang kesekolah sangat mendambakan suasana sekolah atau kelas yang aman, nyaman, dan teratur, serta terhindar dari kebisingan dan berbagai situasi yang mengancam.
3.      Kebutuhan akan kasih sayang
Semua peserta didik sangat membutuhkan kasih saying, baik dari orang tua, guru, teman-teman sekolah dan dari orang-orang yang berda disekitarnya. Peserta didik yang mendapatkan kasih saying akan, senang, betah, dan bahagia berada di dalam kelas, serta memiliki motifasi untuk berpartisipaasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
4.      Kebutuhan akan rasa bebas
Peserta didik juga memiliki kebutuhan untuk merasa bebas. Guru harus memberi kebebasan kepada peserta didik dalam batas-batas kewajaran dan tidak membahayakan. Mereka harus diberi kesempatan dan bantuan secara memadai untuk mendapatkan kebebasan.
5.      Kebutuhan akan rasa sukses
Peserta didik menginginkan agar setiap usaha yang dilakukannya di sekolah, terutama dalam bidang akademis berhasil dengan baik. Peserta didik akanmerasa senang dan puas apabila pekerjaan yang dilakukannya berhasil, dan merasa kecewa apabila tidak berhasil[11].
Sedangkan menurut Enung Fatimah di dalam bukunya bahwa kebutuha peserta didik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan, yaitu:
1.      Kebutuhan organic, yaitu makan, minum, bernafas, seks
2.      Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain.
3.      Kebutuhan berprestasi yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis.
4.      Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis[12].
Menurut Mulyani dalam bukunya, kebutuhan yang dominan dalam peserta didik adalah:
1.      Need for Affiliation (n Aff),adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain seperti teman sebaya, setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, sebaya, kebutuhan membentuk persahabatan baru. Pada usia remaja kebutuhan untuk membentuk kelompok ini terkadang menimbulkan masalah dengan terbentuknya gang atau lekompok yang saling bertentangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
2.      need for Agression (n Agg), yaitu kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan, menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya, mengancam orang lain secara terbuka, mempermainkan orang lain. Dorongan ini menyebabkan remaja senang tawuran/perkelahian.
3.      Autonomi Needs (n Aut), yaitu kebutuhan untuk bertindak secara mandiri, bebas dalam mengambil keputusan, menghindari tanggung jawab atau tugas dari orang lain. Anak remaja senang menentang pendapat orang tuanya sendiri.
4.      Counteraction, yaitu kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yang telah mapan, remaja senantiasa ingin berbeda pendapat dengan orang orang tuanya, atau bahkan dengan gurunya di sekolah.
5.      Need for Dominance (n Dom), yaitu kebutuhan untuk mengusai lingkungan manusia, membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya.
6.      Exhibition (N Exh), yaitu kebutuhan untuk memamerkan diri, menarik perhatian orang lain. Pada masa remaja inilah umumnya remaja biasa menggunakan bahasa prokem yang hanya dipahami oleh kelompoknya sendiri.
7.      Sex, yaitu kebutuhan untuk membangun hubungan yang bersifat erotis. Tanpa pengawasan yang terarah remaja sering terjerumus ke dalam perilaku seks bebas[13].
Oemar Hamalik mengatakan bahwa kebutuhan dasar remaja, dibagi menjadi 3:
1.      Kebutuhan umum manusia
Baik anak-anak, orang dewasa, maupun para remaja merasakan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, ingin memiliki pengalaman-pengalaman baru, ingin menjadi seseorang yang berdiri sendiri, dan ingin memuaskan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah.Pada masa remaja beberapa kebutuhan ini lebih intensif.Para remaja membutuhkan pengalaman-pengalaman baru.
2.      Kebutuhan akan Identitas
Menurut penelitian Ericson, Eisenberg, Glasser, Mead, Shore, Masimo, identitas merupakan kebutuhan yang sangat besar pada para remaja.Meraka ingin memiliki sesuatu, ingin berbeda, ingin dikenal, dan ingin merasakan kehadirannya. Banyak perasaan tidak berharga yang dirasakan para remaja dapat dihindarkan dengan cara memberi mereka tanggung jawab tertentu sehingga mereka merasa dirinya penting.
3.      Kebutuhan akan Bantuan Orang Dewasa
Pertumbuhan berciri kemajuan dan kemunduran.Pada suatu saat para remaja ingin mempertahan haknya untuk bertindak berdasarkan keputusannya sendiri tanpa campur tangan orang dewasa. Pada saat lain mereka membutuhkan nasihat serta bimbingan dan penyuluhan orang dewasa[14].










[1] Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung:PT Rosdakarya, 2006), hlm 59-63
[2] Ismail Thoib, Wacana Baru Pendidikan, (Yogyakarta:Lengge Printika, 2008), hlm 4-10
[3] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 59
[4] Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, (Bandung:Pustaka Setia, 2006), hlm 129-137
[5] Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), hlm 154-158
[6] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 62-65
[7] Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 47-48
[8] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2010), hlm 86-102
[9] Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta:Kalam Mulia, 2009), hlm 47-49
[10] Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 264-265
[11] Desmita, Psikologi Peserta Didik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), hlm 67-71
[12] Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, (Bandung:Pusaka Setia, 2006), hlm 138
[13] Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2009), hlm 4.31-4.32
[14] Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung:Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm 118-119

1 komentar: